Kabar MudisaKarya Guru

Warcil SD Mudisa Wawancara Joko Susilo, Dapat Pesan Inspiratif

Mudisaofficial.com Dalam rangkaian Pengajian Ahad Ceria Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumbersari Jember, Wartawan Cilik (Warcil) SD Muhammadiyah 1 (Mudisa) Jember mendapat kesempatan istimewa mewawancarai Dr Joko Susilo, S.Sos., M.Si., Kepala Sekretariat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (24/8/2025).

Keempat Warcil, yakni Dzaki (Kelas VI D), Sultan (Kelas VI C), Aisyah (Kelas VI A), dan Kinara (Kelas VI B) secara bergantian mengajukan berbagai pertanyaan seputar perjalanan pendidikan dan pengalaman narasumber.

Saat di tanya siapa yang paling memengaruhi dirinya sebagai dosen, Dr Joko mengenang masa kecilnya. “Waktu kecil belum banyak yang bisa sekolah, kemudian saya membayangkan bagaimana kalau saya jadi guru, agar bisa mendidik anak-anak,” ungkapnya.

Beliau juga menjelaskan bidang yang ia ajarkan, yaitu ilmu komunikasi. “Bidang ilmu komunikasi mempelajari bagaimana orang menyampaikan pesan kepada orang lain, sehingga orang lain paham apa yang di sampaikan.”

Perjalanan kariernya di UMM di mulai sejak masa kuliah. Ia masuk tahun 1987, kemudian resmi mengajar sejak 1996. Adapun pendidikan formalnya ia tempuh di UMM (S1), Universitas Indonesia (S2), dan Universitas Padjadjaran Bandung (S3).

Cita-Cita dan Kisah Masa Kecil Dr Joko Susilo

Mengisahkan masa mudanya, Dr Joko menyebut sudah terbiasa bekerja sejak sekolah. Latar belakang keluarganya yang sederhana membuatnya bertekad mandiri. “Dulu bapak di desa, orang tua tidak punya, jadi sejak kecil sudah punya bayangan untuk bekerja,” tuturnya.

Dalam menghadapi masalah pekerjaan, ia menekankan pentingnya analisis dan solusi cepat. “Selalu melihat masalah itu apa, lalu identifikasi. Setelah mendapatkan solusi, maka segera selesaikan,” jelasnya.

Tak kalah menarik, Dr Joko juga menceritakan cita-citanya sewaktu kecil. “Saya ingin jadi orang sakti, karena di desa sering ada pencurian. Saya ingin bisa tahu sebelum pencurian terjadi,” kenangnya sambil tersenyum.

Pesan Inspiratif untuk Generasi Muda

Menutup wawancara, beliau memberikan pesan inspiratif untuk generasi muda. “Harus selalu semangat. Motto saya bukan ingin jadi nomor satu, tapi saya tidak mau jadi nomor dua. Kejar cita-cita, jangan habiskan waktu untuk hal-hal tidak berguna, manfaatkan untuk menggali potensi,” pesannya.

Pesan tersebut ditutup dengan kalimat yang penuh motivasi: “Jadi anak hebat, remaja hebat, orang hebat, dan suatu saat menjadi pemimpin negeri ini yang hebat.” (*)

Penulis: Wulidatul Aminah

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *