Kabar MudisaKarya Guru

Fenomena Langka! Hujan Es Guyur Wilayah Mudisa di Sore Hari

Ilustrasi Proses Terjadinya Hujan Es/El_Panda

Mudisaofficial.com – Suasana sore di wilayah Mudisa mendadak berubah dramatis. Langit yang semula hanya mendung perlahan gelap pekat, di iringi angin kencang yang membuat pepohonan bergoyang hebat. Tak lama kemudian, hujan deras turun mengguyur, namun ada sesuatu yang berbeda kali ini — butiran es kecil turut jatuh dari langit! Senin (13/10/2025)

Ya, hujan es benar-benar terjadi di Mudisa sore ini. Warga dan siswa yang berada di lingkungan sekolah tampak terkejut melihat bulir-bulir putih berjatuhan di antara derasnya air hujan. Suara gemericik air bercampur ketukan keras es di atap dan halaman membuat suasana semakin menegangkan.

Menurut penjelasan ilmiah, fenomena hujan es merupakan bentuk presipitasi yang berupa bola, potongan, atau serpihan es dengan diameter berkisar antara 5 hingga 50 milimeter. Meski terlihat menakjubkan, fenomena ini menandakan adanya kondisi cuaca ekstrem di atmosfer.

Lalu, mengapa hujan es bisa terjadi di wilayah Mudisa?

Fenomena ini muncul karena terbentuknya awan Cumulonimbus, yaitu awan besar menjulang tinggi yang sering menjadi sumber hujan lebat, petir, dan badai. Saat suhu udara di dalam awan mencapai sekitar 0°C pada ketinggian 16.000 kaki, uap air membeku dan membentuk kristal es. Kristal-kristal tersebut kemudian membesar dan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan es.

Menurut Windari dan Sudarti (2024), kondisi atmosfer seperti ini memang memungkinkan terbentuknya hujan es di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Faktor pemanasan permukaan yang kuat di siang hari turut mempercepat terbentuknya awan cumulonimbus berisi partikel es.

Menariknya, fenomena ini tidak berlangsung lama. Hujan es biasanya hanya terjadi beberapa menit saja sebelum akhirnya kembali menjadi hujan biasa. Namun, bagi warga Mudisa, sore ini jelas meninggalkan kesan mendalam.

Walau sempat menimbulkan kepanikan kecil, hujan es kali ini tidak menimbulkan kerusakan berarti. Namun, masyarakat tetap di imbau untuk berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba-tiba, terutama saat musim pancaroba seperti sekarang.

Dengan berakhirnya hujan dan langit yang perlahan mengering meski masih mendung, sore ini menjadi pengingat bahwa alam selalu menyimpan kejutan — bahkan dalam bentuk butiran es kecil yang turun dari langit Mudisa.

Yuk tambah ilmu pengetahuan dengan mencari tahu nama-nama awan yang lain.

Penulis: Putri Anggraini Finata, S.Pd.

Editor: El_Panda

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *